sebetulnya yang indikasi yang diperlukan utk ganti
oli adalah jam kerja (running hour) motor. Cara ini umum diterapkan pada
genset, yakni ganti oli setiap 5000 jam atau 10000 jam operasi. Tetapi
karena tidak ada running hour meter pada motor,, digunakan jarak tempuh
sebagai patokan walaupun ada parameter yang tidak dapat dihitung,
seperti macet, dsb.
1. Perioda ganti oli tergantung pemakaian motor anda dan jenis / spek oli yang dipakai. Jika pemakaian normal setiap hari atau jarak jauh dan oli jenis mineral dgn SAE 20W/50, API Service SG atau lebih baik, bisa digunakan sampai 2000-3000 km.
2. Jika motor anda hanya dipakai pada jarak dekat dan tidak setiap hari digunakan, sebaiknya penggantian oli dipercepat. Karena dengan pemakaian jarak pendek dan jarang tsb, suhu mesin tidak optimal dan akan terdapat banyak partikel air hasil pembakaran didalam oli. Ini akan menyebabkan beberapa bagian mesin mengalami korosi, seperti bearing, piston groove, ring, dll.
3. Jika motor sering terjebak kemacetan, ganti oli juga perlu dipercepat. Karena dalam kemacetan, suhu mesin akan melebihi normal pada sepeda motor di Indonesia yang umumnya menggunakan pendingin udara. Ini akan menimbulkan oksidasi tambahan pada oli, yang akan mengurangi daya lumas dan kemampuan membilas sisa pembakaran mesin
Merek oli tidak berpengaruh disini, yang penting adalah spesifikasi. Artinya oli mesin dgn klasifikasi mutu SJ akan lebih baik daripada oli ber grade SH atau lebih rendah. Oli berbahan dasar full synthetic juga demikian, akan lebih baik daripada yang berbahan dasar semi synthetic atau mineral.
Oli dgn kekentalan SAE 10W/40 akan menghasilkan akselerasi lebih baik dari oli ber SAE 20W/50, tetapi suara mesin akan lebih terdengar
Yang juga penting, jangan pakai oli mesin mobil untuk motor karena spek & peruntukannya berbeda. Motor umumnya menggunakan kopling basah, sekaligus terendam oli mesin. Oli motor mutakhir selain mencantumkan tingkat mutu pelumasan (API Service, mis SG, SH, SJ, dsb), juga sudah mencantumkan tingkat mutu JASO MA atau MA2 utk sistem kopling basah anti selip, dan JASO MB untuk sistem kopling yang terpisah dari mesin.
1. Perioda ganti oli tergantung pemakaian motor anda dan jenis / spek oli yang dipakai. Jika pemakaian normal setiap hari atau jarak jauh dan oli jenis mineral dgn SAE 20W/50, API Service SG atau lebih baik, bisa digunakan sampai 2000-3000 km.
2. Jika motor anda hanya dipakai pada jarak dekat dan tidak setiap hari digunakan, sebaiknya penggantian oli dipercepat. Karena dengan pemakaian jarak pendek dan jarang tsb, suhu mesin tidak optimal dan akan terdapat banyak partikel air hasil pembakaran didalam oli. Ini akan menyebabkan beberapa bagian mesin mengalami korosi, seperti bearing, piston groove, ring, dll.
3. Jika motor sering terjebak kemacetan, ganti oli juga perlu dipercepat. Karena dalam kemacetan, suhu mesin akan melebihi normal pada sepeda motor di Indonesia yang umumnya menggunakan pendingin udara. Ini akan menimbulkan oksidasi tambahan pada oli, yang akan mengurangi daya lumas dan kemampuan membilas sisa pembakaran mesin
Merek oli tidak berpengaruh disini, yang penting adalah spesifikasi. Artinya oli mesin dgn klasifikasi mutu SJ akan lebih baik daripada oli ber grade SH atau lebih rendah. Oli berbahan dasar full synthetic juga demikian, akan lebih baik daripada yang berbahan dasar semi synthetic atau mineral.
Oli dgn kekentalan SAE 10W/40 akan menghasilkan akselerasi lebih baik dari oli ber SAE 20W/50, tetapi suara mesin akan lebih terdengar
Yang juga penting, jangan pakai oli mesin mobil untuk motor karena spek & peruntukannya berbeda. Motor umumnya menggunakan kopling basah, sekaligus terendam oli mesin. Oli motor mutakhir selain mencantumkan tingkat mutu pelumasan (API Service, mis SG, SH, SJ, dsb), juga sudah mencantumkan tingkat mutu JASO MA atau MA2 utk sistem kopling basah anti selip, dan JASO MB untuk sistem kopling yang terpisah dari mesin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar